[6:35 Pagi]

[Di permulaan pagi]

Kita akan menunjukan semuanya.

"MONSTA X-Ray".

Ini bukan malam.

[Gelap]
- Pagi-pagi sekali. - Benar.

[Sangat dingin]
Kenapa juga aku pakai celana tipis saat dingin?

Apa yang kita tunggu di jam 6:35 pagi?

[Berharap tugas yang mudah]
Apakah ini V Live?

[Aku mau!]
Aku tidak mau berlagak seperti anjing hari ini.

[Aku ingin pergi ke tempat yang hangat]
- Yang hangat. - Ayo pergi.

[Selamat tinggal kepada V Live atau tempat yang hangat]
Misi hari ini adalah bekerja di penitipan anak.

Penitipan anak?

[Terkejut]
- Bekerja di penitipan anak.
- Tempat penitipan anak?

[Apa aku salah dengar?]
Sepertinya kita akan menjaga anak-anak.

[Menjadi guru di penitipan anak]
Menjadi pahlawan untuk anak-anak.

Alamatnya di Gasan-dong,
Geumcheon-gu di Seoul.

[Merebut]
Penitipan anak.

[Merebut]
Tempat penitipan anak.

[Hyungwon mengembalikan kartu misinya]
- Tempat penitipan anak. - Kenapa?

- Jangan terima itu.
- Kembali lagi ke kamar!

[Termasuk Monbebe]
- Anak-anak sedang tidur sekarang.
- Benar.

- Mereka butuh tidur.
- Akhir-akhir ini, para ibu

[Kedua orang tua kebanyakan bekerja sekarang]
harus pergi ke tempat kerja.

- Jadi, dari jam 7:00 atau 7:30 pagi...
- Jam 7 pagi?

Kebanyakan para ibu
membawa anaknya ke tempat penitipan anak.

[Anak-anak datang sangat pagi]
Benarkah?

Pernahkah kalian menjaga bayi?

[Merasa percaya diri]
Iya. Aku bekerja sebagai sukarelawan.

Menurut kalian siapa yang paling baik dalam mengurus bayi?

- Minhyuk?
- Minhyuk?

[Pecinta bayi]
- Aku suka anak kecil. - Kihyun juga.

[Pernyataan mengejutkan]
Aku ingin punya anak secepatnya.

Aku ingin punya anak

[Apa...?]
Maaf?

[Terkejut]
Tolong edit bagian itu.

Maksudku... Aku tidak bermaksud...

[Karena ini terlalu pagi]
Dia setengah sadar karena sekarang jam 6:35 pagi.

Aku tidak bermaksud seperti itu.
Aku hanya ingin punya keturunan...

[Apa katamu?]
- Itu terdengar lebih aneh. - Sangat aneh.

[Minhyuk yang ingin memiliki keturunan]
Tunggu. Itu tidak aneh.

[Setelah beberapa lama]

[Memeluk]

[Pecinta bayi, Minhyuk sangat penuh cinta]
Kamu sangat lucu.

[Ayah sempurna untuk era sekarang]
Permen itu dikerumuni oleh...

Apakah itu seru?

[Sangat dikagumi]

[Akan segera hadir, Cerita guru Minhyuk]
Ayo!

[Guru-guru Monsta X sampai di penitipan anak]
- Halo. - Selamat pagi.

[Wow, Keren]
- Selamat pagi. - Sangat indah.

[Guru-guru menyambut mereka]
- Halo. - Selamat pagi.

[Bercanda]
Aku dengar kalian berias untuk kedatangan kami.

[Melakukan tour di penitipan anak]
Sangat indah.

[Surga untuk membantu para ibu pekerja]
Akhirnya, aku datang ke penitipan anak.

[Tempat untuk penjagaan dan pembelajaran]

[Tempat impian untuk menumbuhkan
hati dan tubuh anak]

[Sebelum menjadi guru untuk seharian]
Untuk menjadi guru,

[Pengarahan sebelum bekerja]
kalian harus tahu beberapa hal.

Tolong lepaskan segala aksesoris kalian.

Itu bisa menyakiti kulit halus anak.
Tolong lepaskan aksesoris kalian.

Ketika kalian memanggil mereka,
jangan panggil dengan "hey!".

Tolong panggil nama mereka,
seperti "Kihyun".

[Tersanjung. Bagaimana dia tahu namaku?]
Tolong panggil nama mereka.

Karena itu membuat mereka
berpikir kita memperlakukan mereka dengan spesial.

Tolong panggil nama mereka.

Kamu akan bekerja sebagai asisten guru
di dua kelas.

Kelas pertama adalah Pororo
untuk yang berumur 1 tahun.

[Kelas untuk bayi]
Mereka butuh perlakuan yang sangat hati-hati.

Kelas yang lainnya adalah
Kelas Tayo untuk anak yang berumur 3 tahun.

Mereka butuh bermacam-macam kegiatan aktif.

Aku kira guru yang kuat fisiknya
sangat bagus untuk kelas ini.

[Memiliki fisik yang kuat,
dengan tubuh berotot]

[Lelaki kuat, Wonho akan datang!]

[Siapa yang anak kecil dan siapa yang dewasa?]

[Augh!]

[Oh, tidak! Wow! Augh!]

[Mengajar di level anak-anak]

[Ditendang oleh anak-anak]

[Guru yang kuat sedang tersiksa]

Bagaimana cara kita menyapa anak-anak?

[Jooheon sangat penasaran bagaimana caranya]
Sebut saja, Seungyeon disini. Bagaimana caranya...?

[Ceria]
Hong Seungyeon. Hello. Seperti ini.

[Segera mengikuti]
Hong Seungyeon, hello.

[Tersanjung]
Seperti suara anak-anak.

[Mempraktekkan cara menyapa]
Kim Dongyeon, hello.

Bisakah kita melakukan ini kepada anak
meskipun mereka belum pernah bertemu kami?

[Berlakon]
Siapa lelaki itu? Dia orang asing.

Aku pikir itu untuk lebih ramah.

[Khawatir]
Itu tidak akan mengejutkan mereka, kan?

Tolong berkata dengan ramah dan tersenyum.
Mereka akan menyukai itu.

[Ramah]
Hong Seungyeon, hello.

Mereka tidak suka suara yang rendah.

- Mereka membaca ekspresi wajah kalian.
- Hati-hati.

[Khawatir dengan suara rendahnya]

- Benar. Mereka membaca ekspresi wajah
- Tentu.

Aku sedikit gugup.

[Pengarahannya berakhir. Saatnya bertemu mereka!]
Mari lihat mereka.

[Apa yang akan terjadi pada guru MONSTA X?]
Kita terlihat seperti guru.

[Kelas Tayo]
[Kelas Pororo]

[Jadwal rutin]
[Datang pada jam 7:30 pagi]

[Anak-anak datang
pada jam 7:30 pagi]

[Mengingat aturan-aturan]

Aku sedikit gugup.

Hong Seungyeon, hello.

Dear Seonwoo. Hello.

[Mempraktekkan sapaan]
Seungyeon. Hello.

[Menghela]

[I.M / Guru gugup dengan suara rendah]
Aku adalah guru diumur 22 tahun.

Itu sedikit aneh.

[I.M mengingat nama-nama mereka]
- Seungyeon, Seungwan, Haram. - Benar.

Aku mengkhawatirkan kebiasaanku

bisa memberikan dampak negatif pada anak.
Aku sangat gugup.

[Anak pertama dari kelas Tayo datang]
Daeho datang.

[Sangat cepat]

[Membungkuk pada anak dengan posisi 90-derajat]
- Daeho, hello. - Selamat pagi.

Selamat pagi.

[I.M memberi tangannya]
Salaman. Daeho.

[Berjabat tangan bersama]
Keren. Daeho, Kamu keren.

- Hello.
- Jeongwon, selamat pagi.

[Mengingat nama dan wajah mereka]
- Selamat pagi. - Dia ramah.
- Oh, lucunya.

- Hello.
- Jeongwon, ucapkan selamat tinggal pada ibu.

[Membungkuk pada ibunya]
Ibu, sampai jumpa.

[Tersentuh]
- Oh, wow. - Dimana tasmu?

[Ta-da]
Jeongwon, apa ini?

Celemek.

[Tersenyum seperti seorang paman]
Ini celemek.
Benar, kita akan mengadakan kelas memasak.

[Hatiku, tolong tenang]
[Makhluk yang sangat menggemaskan]

Haruskah kita berjabat tangan
di pertemuan pertama kita?

Terima kasih.

[Sangat peduli]
Dia sangat lucu. Lihat senyumnya.

[Di kelas Pororo]
[Minhyuk, Shownu dan Kihyun bermain bersama anak-anak]

[Shownu datang]
Lezat?

Lezat?

[Menjelajah sekitar]
Lezat?

[Shownu hanya berjalan
disekitar, tapi tidak mendekati anak-anak]

[Sangat berhati-hati]
Akankah mereka merasa tertekan jika aku disini?

[Minhyuk sangat baik menjaga anak-anak]

Bukankah ini terlalu besar?

Siapa namamu?

[Shownu memulai pembicaraan]
- Siapa namamu-namamu?

[Tiba-tiba]
Apa kamu punya pacar?

[Membuang muka]
Maaf.

[Bergumam]

- Anggur? Oh, ini dia.
- Rasa anggur?

[Lucu]
Dia memberikanku gambar anggur ini.

Makan itu.

[Tolong biarkan aku bergabung]
Kamu harus melihat tanggal kadaluwarsanya.

[Dia memeriksa itu]
- OK. - Ini baik-baik saja.

[Malu]
Tolong beri aku satu gigitan lagi.

[Tidak percaya diri]
Aku tidak mahir soal ini.

[Shownu / Anak tunggal dikeluarnya]
Aku sangat gugup. Karena aku tidak mahir soal ini.

Itu terasa sedikit canggung.
Aku sangat kaku karena belum pernah melakukan ini.

[Ketika Shownu khawatir]

[Mendatanginya]
Hello, teman.

[Minhyuk dengan mudahnya menjadi teman]
Aku pikir dia sudah membuka hatinya untukku.

Hello.

[Menolak]

Hello.

[Terkejut]

[Jooheon mendatangi kelas Pororo]

[Penuh dengan SWAG]

[Oh, itu keren]
Bagaimana dia tahu itu?

Haruskah kita melakukan ini?

[Tidak]

[Sedih]

[Mencoba lagi tapi gagal]
Haruskah kita?

- Seorim tersenyum.
- Hello.

Seorim pemalu.

[Berpindah]
Kamu membutuhkan waktu.

[Aku tahu itu]
Jika kamu terlalu memaksa, mereka tidak akan menyukainya.

[Kecewa]

[Minhyuk / ingin berteman dengan Seorim]
Ketika aku melihatnya,

dia mengingatkanku pada adikku.
Dia sangat pemalu.

[Aku menyukai itu]
Itu sangat lucu.

[Target hari inil: Berteman dengan Seorim]
Aku akan akrab dengannya.

[1. Ajak dia untuk makan bersama]
Haruskah kita makan bersama?

[Gagal]
Tidak?

[Malu]

[2. Pancing perhatiannya dengan mainan]
Ini mengagumkan. Lihat. 1, 2, 3.

[Dia tertawa]
Seru! Kan?

Ini seru, kan?

[Berkeinginan kuat, Minhyuk]

[Sedikit tersentuh]
Seorim, apakah ibumu yang mengikat rambutmu?

[Menjawab tanpa ragu]
Benar. Itu terlihat cantik.

Oh? Apa itu?

[Minhyuk melanjutkan pembicaraan]
Ibumu yang melakukannya? Sangat cantik.

[Berbisik]
- Ayahku yang melakukannya. - Maaf?

Ayahku.

[Mendekati dia]
Ayahmu yang melakukan ini? Cantiknya. Hebat.

[Sementara]

[Berbaring]

Maukah kamu bermain boneka dengan kakak ini?

- Guru.
- Guru.

[Shownu tidak familiar dengan identitas barunya]
Kamu terlalu tua untuk menjadi kakak.

[Memegangi dia]

[Shownu mencoba untuk bermain dengan merea]
[Bukan kakak]

[Tertawa]

Dia seperti ayah.

[Sebuah keluarga di akhir pekan]

[Hebat]
Seorim melihat mereka, terpana dengan itu.

[Dia seperti ayah di akhir pekan]

Guru, sangat baik untuk bermain dengan mereka.

Jika kamu berbaring, anak-anak akan mengikutimu.
Jika kamu lelah, duduklah.

[Shownu disakiti]
- Maaf. - Tolong buat kontak mata dengan mereka.

Maaf.

Maafkan aku.

[Minhyuk / Guru yang marah kepada Shownu]
Dia seperti ayah sungguhan.

Dia bukan guru yang tepat
untuk penitipan anak.

[Minhyuk / Shownu harus pulang kerumah]
Dia hanya seperti ayah dirumah.

Itulah yang ayah lakukan.

[Menampar]

Maaf.

[Shownu membawa makanan ringan untuk anak-anak]

Makanan ringan untuk Kelas Pororo.

[Waktunya makan ringan]
Snacks! Cuci tangan kalian.

Cuci tangan kalian dan
nikmati snack pagi.

[Mencuci dengan baik]
- Cuci tangan kalian. - Satu kali lagi.

Teman, cepat.

[Mengancam]
Atau tidak, Aku yang akan memakan semuanya.

[Peringatan Shownu yang lapar]
Dia serius. Cepat.

Itu mungkin terdengar seperti lelucon.

Nikmatilah.

[Snack yang lezat]

Satu gigitan untuk Seonwoo.
Satu gigitan untukku.

[Sangat senang setelah makan snack]
Terima kasih.

Teman yang lain.

- Selamat pagi.
- Teman yang lain dikelas ini. Sekarang dimulai.

Kelasnya bahkan belum dimulai.

[Shownu menyambut anak itu]

[Shownu menyambut anak itu]
Hello. Selamat pagi.

[Menangis dengan kencang]
- Tenanglah. - tidak apa-apa.

[Anak itu mulai memberontak karena mengantuk]
Dia tidak bisa tertidur nyenyak tadi malam.

[Terkejut]

[Mendekatinya dengan hati-hati]
- Selamat pagi. - Selamat pagi.

[Menghindar]
Selamat pagi.

Dia sedang tidak merasa sehat sekarang.

Tidak apa-apa.

[Tidak tahu apa yang harus dilakukan]
Selamat pagi.

[Teman lainnya datang ke kelas Pororo]
- Selamat pagi. - Selamat pagi.

[Terkejut]

Selamat pagi.

[Mulai menangis]

[Terkejut]

[Shownu kaku]
[Bisakah aku melakukan ini dengan baik?]

[Sementara itu, di Kelas Tayo]

[Anak-anak mencuci tangannya]
Sudahkah kamu? Bagus.

[Ada guru yang tertib]
Sudahkah kamu mencuci tangan? Sudah?

- Iya.
- Iya.

[Namanya adalah Lee Jooheon]
Tolong duduk, Seungwan.

Tolong duduk setelah kamu cuci tangan.

[Anak-anak kembali ke tempat duduk]
Kembali ke tempat duduk. Para guru, cuci tangan kalian.

[Konsentrasi]
[Jooheon tidak berkedip]

Kelas Tayo, nikmati snack pagimu.

[Bergumam]
Terima kasih.

Nikmatilah.

[Jooheon menatap]
Donghyeon, katakan terima kasih.

[Berbisik]
Terima kasih.

[Anak lainnya datang terlambat]
Hello.

[A yo]

Seonwoo datang.

[Aku disini! Yo!]

Seonwoo.

Seonwoo, katakan halo.

Seonwoo, selamat pagi.

[Selamat pagi]

[Seonwoo yang periang]

Seonwoo, lepaskan jaketmu.

Rentangkan tanganmu.

[Anak yang menantang untuk Jooheon]
Rentangkan tanganmu, Seonwoo.

[Berbalik]
Seonwoo. Nah.

Dia hebat.

[Berjalan-jalan]

Seonwoo, kemari.

Seonwoo, kemari.

[Jooheon / dihadapkan dengan anak yang menantang]
Seonwoo itu...

[Anak yang jahil dari Kelas Tayo]
Dia sangat periang dan banyak bicara

dan sangat aktif.

[Melihat kearahnya]
Aku dulu seperti itu ketika masih kecil.

[Dia mengingatkan Joohoen akan masa kecilnya]
Aku ada di list anak nakal.

[Jooheon / yang sekarang menjadi sopan]
Itulah kenapa sekarang aku berpikir

tentang kesopanan dan adab.

[Dengan sopan membungkuk pada anak-anak]
Hello.

- Hello.
- Babi.

- Hello.
- Babi. - Hello.

Anak-anak.

[Fokus]
Seonwoo, Seonwoo, Seonwoo.

[Tersenyum]
Seonwoo.

[Tertawa]
Semuanya.

[Takut]
- Fokus. - Fokus.

- Fokus.
- Fokus.

[A.k.a, Teacher Honey]
Nama panggilanku adalah teacher Honey.

- Teacher Honey.
- Teacher Honey.

[Wonho / Iri dengan nama panggilan Jooheon]
Ketika aku mendengar nama panggilan itu,

aku merasa hari ini adalah hari Joohoen.

[Wonho / tanpa memiliki nama panggilan]
Sepertinya dia sudah menyiapkan ini.

[Menguar rahasia]
Jooheon tidak bisa melakukan apapun dengan free style.

[Jooheon / Rapper yang tidak bisa free style]
Aku harus berhenti menjadi rapper.

[Sedih]

Nama panggilanku adalah handsome.

[Apakah itu nama dari sesuatu?]

Anak-anak, abaikan saja itu.

Maaf anak-anak.
Namaku adalah teacher Wonho.

[Malu karena sunyi]
Ketika kamu membutuhkanku, panggil saja.

[Senang bertemu denganmu, teacher Wonho]
- Tepuk tangan. - Tepuk tangan.

- Hello.
- Hello.

[Aku adalah guru]
I'm I.M.

[Terlalu sulit untuk dikatakan]
Maaf?

[Memperjelas]
- Teacher I.M. - Teacher I.M.

Teacher I.M.

[Wonho / Sniper di Kelas Tayo]
Nama I.M terlalu sulit untuk anak-anak.

Sepertinya takkan ada yang mau memanggilnya
teacher I.M.

Mereka menyebut iron, iron man,
i ham.

Jadi... Iya.

[10:00 Kelas Pagi]

Hal yang pertama dilakukan hari ini adalah

- Sandwich.
- Benar, kelas memasak. Apa yang kamu butuhkan?

[Semuanya]
- Celemek! - Benar, kamu membutuhkannya.

[Lucunya]
Para guru akan membantu kalian memakai celemek.

[Guru Mon membantu anak-anak]
Yes!

Mereka akan memanggil kalian satu per satu.

[Duduk dengan tegap]
[Panggil aku duluan, guru]

[Mari lihat]
Siapa yang duduk dengan baik?

- Sihoon.
- Daeho. - Mari pakai celemek.

[Mereka membantu satu per satu]

- Apa ini?
- Bukan begini caranya? Apa yang harus aku lakukan?

[Bandana berubah menjadi celemek leher]
- Ini bandana. - Begitukah? Oh, Tuhan.

Rambut.

[Menekan]

[Lucunya]
Lucu!

[Selesai]
- Sudah selesai. Terima kasih. - Terima kasih.

Tolong duduklah.

[Sementara itu, teacher Honey berkata]
Geonhee, rentangkan tanganmu.
OK, berbaliklah.

[Berbalik]
Berbalik. Bagus

[Geonhee mengikuti ucapan guru]
Geonhee, tolong berhenti.

[Mengancam anak lelaki dan perempuan]
Siwoo, berdiri di tengah.

[Berubah menjadi instruktur militer yang manis]
Unity.

[Unity]

[Giliran Seonwoo yang periang]
Dasar jahil.

[Semangat]
- Kelinci. Kelinci melompat. - OK. Aku tahu.

[Unity!]
Unity.

[Jooheon berpikir Seonwoo lucu
ketika mengingat dirinya saat kecil]

Lucu. Manis.

[Kelas memasak sandwich]
Koki hari ini adalah...

[Teacher Honey adalah koki hari ini]
Benar, teacher Honey.

Yes!

[Resep sandwich Teacher Honey]
Oleskan selai strawberry di roti.

Selai strawberry?

[Hati-hati]
- Apa aku melakukannya dengan baik? - Iya.

[Terlihat lezat]
Ham.

[Resep sandwich Teacher Honey]
Taruh seiris ham disini.

[Penasaran]
- Dan bungkus. - Seperti Gimbap.

[Resep sandwich Teacher Honey]
- Seperti ini. - Bungkus sandwichnya.

[Keluar dari pembungkus]

- Teacher Honey, ada yang salah.
- Sepertinya begitu.

[Ham it keluar]
Teacher Honey, sepertinya itu tidak benar.

Tolong tunggu.

[Jujur]
Itu terlihat aneh.

[Pembungkusnya terlihat aneh menurut anak]
- Sandwiches punya tiga sudut.
- Itu terlihat aneh.

Oh, Geonhee.
Aku sedang berusaha.

[Dengan senyum lebar]
Kenapa ini berkeluaran?

Tolong tunggu aku.

[Mari buat bersama]
Tekan dengan keras.

Paksa dengan tangan.
Tekan dengan keras. Seperti ini

Wow, Jeongwon. Kamu sangat hebat.

Itu baunya enak.

[Teacher Wonho meringsut agar sejajar]
Baunya enak, kan?

[Tonton episode 1:
Lucunya senyum itu]

[Teacher Honey terisolasi
setelah gagal mempraktekkan]

[Malu]

[Deja vu]
Tolong jangan memberi lagu sedih.

[Teacher Honey, Apa kamu menonton ini?]
[Kita memilih ini sebagai keinginanmu]

[Dia memakan sandwich yang rusak]

[Mungkinkah ini....]

[Takdir Joohoen]
yang tidak bisa dipungkiri]

[Sementara di kelas Pororo]

[Anak-anak sedang bermain]

Datang kepadaku. Oh, lucunya.

Kamu sangat lucu. Oh, Tuhan.

[Memeluk]
Daeun, kemari. Daeun.

Kamu sangat lucu.

[Semuanya sangat bahagia]
[Tidak tahu apa yang harus dilakukan]

[Satu-satunya yang tidak bergabung]

[Siapa aku? Dimana aku?]

[Duduk di sudut ruangan]
Ini lebih baik. Ini baik-baik saja.

Tolong lakukan satu kali lagi.

[Hyungwon / Guru baru]
Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan.

Aku tidak tahu apa-apa.

Aku membutuhkan
pengetahuan lebih tentang anak-anak.

Aku suka anak kecil tapi
Aku tidak tahu apa-apa tentang mereka.

Aku sangat khawatir. Tidak tahu apa yang harus dilakukan.

[Hati-hati]
Warna rambutku aneh, kan?

[Tidak tertarik]

[Kihyun mencoba memulai percakapan]
Aku pikir dia melihat ke rambutku.

- Apa kamu tahu apa yang bibiku punya?
- Apa itu?

[Kihyun mendengar warna pink]
Itu berwarna pink. Boneka beruang besar.

[Mulai membicarakan warna pink]
- Beruang pink? - Besar? - Yang satu ini?

[Pertama kali]
AKu tidak pernah melihat rambut pink.

[Mencoba melanjutkan percakapan]
Tidak pernah melihat ini sebelumnya?

Aku sudah mewarnai rambutku dengan pink
untuk pertama kalinya.

[Setelah itu]
Beri aku itu. Aku akan mewarnai rambutnya.

[Mendekati anak-anak dengan warna rambutnya]
Itu pink.

Sama dengan warna rambutku.

[Membicarakan Kihyun]
Kihyun hanya berbicara tentang warna rambutnya.

[Minhyuk / Ahli bayi muak dan lelah akan pink]
Dia tetap membicarakan rambutnya selama satu jam.

"Bisa kamu tebak warna rambutku?"
"Apa kamu tahu warna rambut ini?"

Aku kira dia salah.
Dia kehabisan bahan percakapan.

Tidak peduli betapa sulitnya aku mencoba...

[Kihyun / Cowok berambut pink yang iri pada Minhyuk]
Aku berbicara tentang rambutku, membaca buku,

bermain dengan anak-anak selama 1000 kali.

Ketika Minhyuk berkata, "Ayo baca buku,"
anak-anak berlarian kepadanya.

[Cowok berambut pink yang sedih]

Kita akan membaca buku ini,
"Bebek yang buruk rupa".

Ini hari musim panas yang indah.

[Waktunya membaca buku]
Seorang ibu bebek menghela napas ketika duduk diatas telur.

[Fokus kepada Minhyuk]
Kenapa telur-telur ini belum menetas?

[Lelah bertanya untuk melihat respon dari anak]
Bebek muda berenang dengan baik, seperti bebek biasa.

[Kihyun mulai mengantuk]
Benar, Bebek muda bukan kalkun.

Ibu bebek lega
dan tersenyum lebar.

[Shownu sudah tertidur]
Di danau, bebek lain sedang berenang.

[Suara aktor Minhyuk]
Kenapa dia terlihat seperti itu?
Lihat bebek yang jelek itu.

[Bebek yang buruk rupa]

Dia sangat jelek.

[Minhyuk tetap membaca]
Tapi, ketika ibu bebek
tidak bersama mereka, saudara bebek

mengejek bebek yang jelek.
Bagaimana? Mereka mengejek dengan mematuk.

- Mereka mengejek. Dengan mematuk.
- Benar.

Kamu sangat jelek!
Kamu adalah aib bagi keluarga.

[Setelah berbicara itu,
Shownu mulai tertidur lagi]

Minhyuk, tolong tetap membaca.

[Terkejut]
Para guru, tolong bantuk kami menyiapkan makan siang.

AKu kira Kihyun dan Shownu
bisa membantu menyiapkan makan siang.

[Kihyun dan Shownu yang memberi makan siang]
Danau itu mulai membeku.

[Berkumpul bersama]
- Apakah itu ibunya? - Siapa burung yang cantik itu?

[Minhyuk sangat dikagumi]
Lalu, burung yang cantik menghampiri.

[Sangat bahagia, sulit untuk membaca buku]
Kemari. Kamu salah satu dari kami.

Bebek buruk rupa merasa
malu dan menundukkan kepalanya.

[Iri kepadanya]
Apakah itu ibunya?

[Sangat dikagumi]
- Ikan? - Ikan.

[Aku ingin bersama anak-anak]
- Apakah itu ibunya? - Bukan.

[Keadaan kelas Tayo]
Bolehkah aku membacakan buku untukmu?

- Iya.
- Bagus.

[Wonho masuk kedalam gua]

[Akting yang bagus]

[Perhatian tertuju ke Wonho]
Teacher Wonho masuk kedalam permainan.

- Disini?
- Iya.

[Tersanjung]
- Dia terlalu tinggi untuk masuk. - Benar.

[Anak-anak mulai membicarakannya]
Dia mendorong tubuhnya masuk kedalam gerbang.

[Anak-anak mulai bangkit satu persatu]

[Selamat tinggal, teacher I.M]

[Menghela napas berat]

[Wonho bermain dengan anak-anak]

[Sangat lentur]
TUnggu! Berhenti!

[Menjadi iri]
[Itu terlihat menyenangkan]

[Aku harus bertahan...
Aku harus kembali...]

Kenapa kamu sangat kuat?

[Korban hari ini]

Tolong jangan!
Jangan lakukan itu kepada guru.

Terima kasih.

Itu strategiku.

[Wonho / Si pemilik strategi]
Aku pikir aku harus membuat mereka nyaman.

Aku pikir aku harus bermain dengan anak-anak
jadi mereka tidak merasa ada jarak.

Aku pikir itu akan membuka
hati mereka hari ini.

Aku suka bermain bersama juga.

[Seperti anak kecil berumur 5 tahun, di level anak-anak]
Aku tidak akan membiarkanmu pergi. Kamu tidak bisa pergi.

[Sangat dikagumi anak lelaki]

[Akting yang bagus]

[Periang]
[Seonwoo pergi ke suatu tempat]

[HR teacher masuk]
Lee Geonhee, Kim Sihoon.

Apa yang terjadi?
Seonwoo berkata kalian melakukan hal yang salah.

- Kamu memukul teacher Wonho!
- Itu akan menyakiti dia.

[Tersentuh]
Ketika kamu menaikinya, itu akan menyakiti dia.

Apa yang harus kita lakukan?

[Wonho / Tersentuh oleh Seonwoo]
Aku tadi hanya berpura-pura, mencoba bermain dengan mereka.

Seonwoo menghentikan anak lain.
Serius, dia berkata jangan lakukan itu.

Aku sangat terkesan dan tersentuh.
Aku pikir dia telah membuka hatinya padaku.

[Anak-anak, Maukah kalian membuka
hati padaku?]

[Berhenti bicara tentang warna rambut]
[Kihyun menemukan hal baru]

[Mengambil perhatian]
Ini sangat besar, huh?

[Buat lebih banyak gelembung!
Kita menunggu!]

Tiup itu dengan perlahan.

[Menangkap gelembung!]
Ini dia.

[Dia terlihat bahagia]
- Ini terbang. - Itu pergi!

[Sementara, teacher Shownu
yang terlihat seperti ayah yang kelelahan]

[Membantu anak perempuan]

[Ini menyenangkan]

[Dia terlihat lebih nyaman
dibandingkan di awal]

[Mengguncang]

Perlahan. Dia mungkin akan pusing.

Perlahan.

[Dia suka yang cepat]
Bayi suka bergerak kencang.

[Kenapa kamu berkata itu?]
Dia suka bergerak kencang.

Ayo! Lari!

[12:00 Siang, Makan]

[Kelas Tayo siap untuk makan siang]

Teacher Honey.

[Ank-anak memanggil teacher Honey
sebelum makan]

- Bolehkah aku duduk disini?
- Teacher, duduk disini.

Please panggil nama gurunya.

[Semuanya]
Teacher Honey.

[Jatuh cinta pada teacher Honey]
- Teacher Honey. - Iya.

- Teacher Wonho. - Kenapa?
- Aku mencintaimu.

[Seonwoo menyukai teacher Wonho]
- Aku mencintaimu. - Aku juga.

[Kecewa]
Aku pikir teacher Honey adalah nama yang hebat.

Siapa yang akan duduk disini?

Disini? Aku.

[Kecewa]
[OK]

[Teacher Honey duduk di meja dengan Seonwoo]
Duduk.

[Seonwoo kecewa
karena Wonho tidak datang]
Aku akan makan denganmu.

Kamu suka? Tidak?

[Mataku tertuju pada Wonho]
Seonwoo, Kamu suka teacher Wonho.

[Aku suka teacher Wonho]
Kamu suka teacher Wonho?

[Makanan pertama untuk hari ini]

[Tidak mau makan]

Seonwoo, makan makananmu.

[Teacher Honey, yang disiplin]
Seonwoo, makanlah.

[Beranjak dari meja]
[Seonwoo tidak tertarik dengan makan siang\

[Teacher Honey menunggunya]

[Bermain dengan mainan]

Seonwoo, ini lezat.

[Mencoba menarik perhatiannya]
Ini lezat.

[Aku suka teacher Honey]
[Daeho mulai memakan jamur]

[Memuji]
Bagus. Daeho makan dengan baik.

[Hal itu menarik perhatian Seonwoo]

- Aku makan jamur.
- Benarkah? Tos!.

Teacher Honey akan memberi
sesuatu yang lezat untuk Geonhee.

[Seonwoo terpengaruh teman-teman]

[Baik hati]
Seonwoo, aku akan membelikan sesuatu
yang lezat kalau kamu makan siang.

[Gigitan yang besar]

[Jooheon / Standar guru]
Itu tidak bagus membandingkan mereka.

Aku kira aku harus memperlakukan mereka
dengan berbeda, mengerti dengan kepribadian mereka.

Tapi Seonwoo tidak ingin makan.

[Teacher Honey khawatir dengan Seonwoo]
Dia mungkin akan kelaparan jika tidak makan.

[Makan siang adalah keharusan]
Jadi, aku pikir makan itu penting.

[Makan siang kelas Pororo]

[Mengantuk]

[Berbaik hati]
Kenapa kamu tidak makan banyak?

[Ibu Monsta X]
Dia menyuapi anak itu.

[Aku mengantuk]

[Khawatir]
Apa kamu sedang sakit?

[Merasa sedih]
- Apa kamu sakit? - Apa kamu mengantuk?

[Jangan menangis]
- makan dan tidurlah. - Makan dulu, lalu tidur.

[Menepuk pundaknya]
Bergegas dan makanlah cepat. Tidak apa-apa.

[AKu harus makan, tapi aku mengantuk]

[Lucunya]

[Makan dan tidur]
Kamu mengantuk? Aku juga.

[Tidur dengan perut kekenyangan]
Taruh itu ditas.

[Kihyun memegangi kepalanya]
Jongwon.

[Dia sudah bermimpi]
[Layar tidak berhenti]

Siwoo, kunyah makananmu.

[Dia tidur ditangan Hyungwon]
[Siwoo sudah pergi ke alam mimpi]

[Setengah tertidur]

[Nampan dia adalah bantalnya]

[Monsta X melihatnya lucu]
Kihyun.

Doyeon.

Angkat dagumu.

[Lucunya]

[Hyungwon bersih-bersih sembari memegang Siwoo]

[Berhati-hati]

Siwoo, Gosok gigimu.

[No]
Seperti berada di pelukan ibu

[Siwoo suka berada di pelukan Hyungwon]
Siwoo, gosok gigimu dulu.

- Siwoo melihatmu seperti ibunya.
- Siwoo, mari bersihkan gigimu.

Itu adalah pertama kalinya seorang anak
tidak ingin meninggalkan pelukanku.

Dia tertidur di pelukanku.
Itu sangat lucu sampai bisa membuatku gila.

[Hyungwon / Dia melihat dunia baru]
Itu terasa aneh dan sedikit menggelitik.

[12:30 P.M. Waktunya tidur siang]

[Kihyun menyiapkan bantal]

[Shownu membantu mereka menggosok gigi]

[Ia membersihkan mereka dengan teliti]

[Ouch, punggungku sakit.]

[Menggunakan lotion]
[Kihyun menyelesaikan tugasnya]

[Menggosok]
Wajah mereka sangat kecil.

[Seseorang mulai menangis?]
[Boohoo]

[Boohoo]
[Koala Hyungwon, Siwoo]

[Siwoo mulai menangis]
[Sedih]

[Coochi coochi, ada apa dengan tangisan itu?]
Kenapa kamu menangis?

[Hyungwon menggendong Siwoo lagi]
Ada apa?

[Mengeratkan pelukan ke Hyungwon]

[Boohoo... Lalu berhenti]
Mari kulihat.

[Siwoo berhenti menangis dipelukan Hyungwon]
Kenapa kamu menangis?

[Pengagum Siwoo]
Aku sangat tersanjung.

Itu sangat hebat ketika dia berhenti menangis.

Aku merasa lebih tertarik padanya.

[Ketertarikannya]
Ia lebih seperti anakku.

[Pembicaraan yang jujur]
Aku ingin menjadi orangtua. Apa yang aku katakan?

[Waktunya untuk tidur] Ayo tidur.
Rentangkan kakimu supaya kamu bisa meninggi.

[Monsta X memberi mereka selimut]
Mari tidur.

[Berguling dan berbalik]
Baiklah.

Mau aku keloni?

[Pergi tidur]
Tidurlah ketika kamu sudah mengantuk.

Kenapa kamu masih terbangun?

[Berbaik hati]
Kenapa kamu masih terbangun?

[Class Tayo berbaring untuk tidur]
Mau aku berbaring disini?

[Fans Teacher Honey]
- Baiklah. - Yeah. - Teacher.

Apa ini? Selimut?
Kamu ingin aku keloni?

[Mengangguk.]

[Seonwoo berbaring disamping Wonho]
Aku akan disini jika kamu terlelap.

[Lucunya]
Seonwoo, kamu tidak tidur.

[Shownu tertidur juga]
Tertidur pulas.

[Berbaring seperti ayah]

[Anak-anak mulai tertidur]

[Bukan ayah, tapi Shownu juga]
[Mendengkur]

[Pengagum Siwoo, Hyungwon juga]

[Bahkan si penyendiri, I.M]

[Ibu Kihyun juga]

[Tidur yang nyenyak, Monsta X teachers]

[Waktu luang mereka telah berakhir]

[Tidur siang telah selesai, lampu menyala]
Anak-anak, bangun.

[Terkejut]
- Ini seperti misi bangun tidur. - Bangun.

[Ayo semua, bangun!]
Bangun!

[Seperti ayah, seperti anak]

[Anak-anak bangun dari tidur nyenyak mereka]

[Kamu harus bangun]
[Okay]

- Oh Tuhan.
- Apa kamu tidur dengan baik?

[Si Tukang Tidur Hyungwon bangun dengan cepat]

[Seorang anak berjalan kesuatu tempat]

[Dia duduk disamping Shownu]

[Bangun dan bersinarlah, Ibu membangunkan Ayah]
Shownu, anak-anak bahkan sudah bangun.

[Peregangan]

[Setengah tertidur]
anak-anak bahkan sudah bangun.

Mari, lipat selimutnya.

[Siapa anak yang sedang menunggu Shownu?]

[Kangwoo, yang menangis saat melihat Shownu]

[Canggung]
[Dia membiarkan Shownu menggosok giginya]

[memerhatikan wajahnya]

[Seperti Ayah dan anak yang sedang terdiam]

[Tanda dari tidur yang nyenyak]

Basuh tanganmu.

[Dua orang ini berinteraksi dengan cara mereka]

[Lalu]

[Satu kecupan]

[Merasa bahagia]
[Seperti dia ada di ujung dunia]

Dia sangat menggemaskan.

[Ia mendapat kecupan Kangwoo]
Aku sangat terkejut dan dia sangat menggemaskan.

[Mereka berbicara dengan mata mereka]
Apa kamu tidur nyenyak? Dan kamu?

Teacher, Apa kamu tidur dengan nyenyak?

Kamu sangat lucu.
Bisakah kamu memberi aku kecupan?

[Kecup]
Baiklah.

[Class Tayo mendapat alarm mereka]

[Bercepat dan bangun]

[Setengah mengantuk]

[Di sudut yang sempit]
[Wonho tidur dibelakang]

[Pengagum Wonho, Seonwoo]
[Dia melihat sekeliling]

[Dia pergi mencari Wonho ]

[Aku menemukanmu, Wonho]
Dia tertidur!

[Apa?]

[Kesal]
Kenapa kamu tidur tanpa selimut?

[Berbaik hati]
[Seonwoo memikirkan Wonho]

[3:00 P.M. Tugas sore]

[3:00 P.M. Class Pororo]
- Guru disini. - Dia akan menunjukan sesuatu yang seru.

[kelas khusus dengan guru Popo]
Hello, Popo teacher.

- Hello.
- Hello.

Aku disini untuk menunjukan sihir yang keren.

[mata mereka berbinar]
Aku bisa melakukan sihir jika kalian membantuku

- Bisakah kalian membantuku?
- Yeah!

[Respon yang baik]
Didalam saku sihirku,

[Minhyuk dan Seorim fokus dikelas]
Aku membawa sesuatu untuk ditunjukkan.

Ini adalah balon.
Aku akan menunjukanmu.

[Akting yang bagus]
Banyak balon, kan?

[Tidak terlalu]
- Tidak. - Banyak balon? - Aku lupa.

[Kelas ini semakin menarik]
Oh tidak, sebenarnya aku membawa balon.

[Oh tidak]
- Aku lupa membawanya. - Oh tidak.

[Guru berhasil membuat siswa fokus]
Haruskah kita membuat balon?

[Memainkan perannya]
- Yeah. - Aku harus menambahkan keperluanku.

Tapi itu tidak cukup.
Mungkin aku perlu memasukkan rambutku.

Aku sendiri mulai fokus.

[Penikmat aktingnya]
Dia sangat hebat saat berakting

Dia benar-benar mengorek hidungnya.
Itu membuatku percaya.

[Penyihir sungguhan!]
Itu sungguhan! Dia benar-benar sungguhan!

[Kentut?]
Mungkin aku butuh kentut.

[Kentut?]
Oh tidak.

Haruskah kita meminta guru Monsta X
untuk memberi kentutnya?

- Yeah.
- Guru mana yang harus kumintai?

[Ia membuat pergerakan duluan]
Shownu teacher.

[Terpilih]
- Shownu. - Yeah, kentutlah untuk kami!

[Shownu siap kentut]
- Kentut untuk kami - Aku butuh beberapa kentut.

[Hanya ada satu kesempatan]
Kamu benar-benar bisa membuatnya, kan?

[Menarik]
Yeah! Jika aku punya kentutmu.

[Shownu bersiap untuk kentut]
- Dia kentut dengan keras. - Jiwoo, buat selang.

[Malu]
Ini dia kentutnya!

[Akting kentut pertama dia]

[Penonton sangat puas]
- Itu akan membuat balon. - Ini dia.

[Tada]
Dia membuat balon.

[Balloon terbuat dari kentut Shownu]
[Shownu sangat hebat]

[Sorakan bahagia untuk kentutnya]
Tepuk tangan!

Ketika dia meminta kentut,

[Kihyun menunjuk Shownu]
Kihyun berhasil membuatku melakukannya.

[Untuk menjaga kepolosan anak]
Aku tidak bisa menghancurkan kesenangan mereka.

Anak-anak sangat fokus.

Jadi aku kira aku
harus melakukan yang terbaik dan kentut.

[Akting kentut untuk Class Pororo]
Aku sedikit malu tadi,

[Kesesalan dia untuk akting kentut]
Tapi aku tidak boleh seperti itu.

[Apa?]
Aku harusnya kentut dengan benar.

[Class Tayo mempunya kelas dengan Monsta X]
Mari menari dengan bersenang-senang

- lalu berhenti ketika aku bilang berhenti.
- Okay.

Siapa yang bergerak
akan memilih seorang guru

[Monsta X bergabung untuk hukuman]
untuk menulis nama dengan bokongnya.

[Tidak ada yang menolak]
- Ok? - Kalian harus melakukannya.

[Nyalakan musiknya!]
Bagus!

"Menari dengan asik, lalu berhenti!"

[Semua membeku]
Berhenti!

[Menyanyi]

[Doyoung tertangkap]

- Doyoung! - Doyoung tertangkap!
- Doyoung mendapat hukuman.

[Oops]
- Berhenti! - Sihoon!

[Doyoung dan Sihoon]
Kamu berdua harus mendapat hukuman.

[Sihoon memilih guru]
Doyoung, berdiri.

Sihoon, memilih guru untuk
menulis nama dengan bokongnya.

- Pilih guru untuk bergabung denganmu.
- Pilih satu guru.

[Ragu]

[Ia bersemangat]
Kamu ingin aku ikut juga?

[I.M sangat senang Sihoon memilihnya]
I.M bergabung dengan hukumanmu!

[Ragu]

[menyemangati]
Jangan malu, aku akan menemanimu.

[Senang]
- Haruskah kita berjabat tangan? - Mari menonton

[Aku tidak ingin]
- Sihoon pasti bisa! - Kamu bisa!

[Sihoon malu]
Lelaki bisa melakukkannya!

[Hampir menangis]
Tunggu.

[Sihoon mulai menangis] [Terkejut]
Ada apa?

[Dia dipenuhi kesedihan]
- Ada apa, Sihoon? - Kenapa kamu menangis?

[Jangan menangis]
Apa I.M membuatmu menangis? Dia nakal.

[I.M patut disalahkan]
I.M nakal.

[Dia merengek kencang]
- I.M nakal. - Kenapa kamu menangis?

Jangan menangis, Sihoon. Tidak apa-apa.

[Maafkan aku]
Kamu malu? Maaf, aku tidak akan memaksa.

[Ia sedikit terganggu]
I.M nakal, huh? Kamu suka Wonho?

Sihoon.

Aku sangat terkejut
saat melihat air matanya jatuh.

[Dia tadinya senang]
Aku kira kita akan bersenang-senang.

Aku kira dia senang denganku
bergabung dengannya.

[Anak dengan hati yang sensitif]
Tapi aku merasa bersalah menyuruhnya melakukan itu.

[Maaf karena tidak mengerti]
jadi, aku merasa sedih.

[5:30 P.M. Waktunya pulang]

[Class Pororo berakhir]
- Hello. - Hello.

- Menjemput Doyeon.
- Doyeon. - Ayo pergi.

Ia memberitahuku tidak akan menangis
bahkan jika kamu pergi.

[Ia memeluknya satu kali lagi]
Peluk aku!

Hati-hati, Jeongwoo.

- Selamat tinggal.
- Katakan terima kasih.

[Anak-anak mulai pulang]
- Si kembar akan pulang? - Yeah.

[Membungkuk]
- Katakan selamat tinggal. - Selamat tinggal. Cantiknya!

- Sampai jumpa! - Kerja bagus.
- Kerja bagus.

[Memalukan]
Aku tidak akan membiarkanmu pergi! Tidak!

[Minhyuk kesulitan mengatakan selamat tinggal]

[Ia meninggalkannya]
Apa kamu senang? Jangan pergi.

[Dia dengan cepat pergi.]

[Merasa sedih]
Kau tak punya hati.

Mau kemana kamu?
Kamu harus pergi ke ibumu.

[Pernahkah I.M sebahagia ini?]

- Pasang sepatumu.
- Sangjin, pasang sepatumu.

Sangjin, bagaimana hari ini?

[Jujur]
- Bagaimana perasaanmu? - Tidak seru. - Maaf.

[Sakit hati]
[I.M sangat sedih]

- Jeongan, peluk guru kesukaanmu.
- Sekali saja. - Ayo, peluk dia.

[Monsta X vote untuk kepopuleran]
Siapapun yang ingin kau peluk.

[Lemas]
- 1, 2, 3. - Jeongan, no!

[Class Tayo's Teacher Honey]

[Dunia sangat bahagia]
Selamat tinggal, terima kasih!

Kenapa kau tersenyum kearahku?

[Erangan guru yang kalah]
Kenapa kau tersenyum kearahku?

[State of nirvana]
Jeongan, kamu tahu yang terbaik.

[Anak-anak mulai berpergian]
Peluk aku.

Bye.

- Seonwoo akan pulang.
- Seonwoo, kamu pulang?

[Giliran Seonwoo]
- Ia tidak ingin pergi. - Kau harus pergi?

[Seonwoo ingin disini dengan Wonho]
Sayang kamu harus pergi.

Seonwoo, peluk aku juga.

[Teacher Honey jahil]
Kamu anak nakal!

- Apa ia nakal?
- Tidak.

[Terkejut] - Pakai mantelmu.
- Kamu memberitahuku untuk datang cepat sebelumnya.

[Aku tidak ingin pulang]

Berdiri.

[Waktunya untuk berpisah]
Bye. Say bye to Wonho!

- Bye.
- Bye.

[Ia memeluk dengan erat]
Hati-hati!

- Bye.
- Bye.

[Wonho memeluk Seonwoo untuk yang terakhir kalinya]

Aku khawatir
mereka akan bergantung

dan aku juga bergantung pada mereka
lalu itu akan lebih sulit untuk berpisah.

[Bahkan hanya sehari, itu sudah sulit untuk berpisah]

Aku tidak mengajari mereka apapun.

[Dari anak-anak]
Aku belajar banyak dari mereka.

[Bagaimana menghibur orang]
Bagaimana mendekati seseorang

[Anak-anak mengingatkan ia selau]
dan betapa berharganya itu.

Itu sangat mengesankan melihat
wajah polos dan energi mereka.

Aku sangat bersyukur dengan memori yang indah ini.

Itu sangat hebat.
Waktu terbaik yang pernah kami punya.

Aku sangat sedih itu harus berakhir.

[Jam buka]
Karena itu buka di pagi-pagi.

[Untuk mengisi peran orangtua]
Guru bukanlah orangtua,

[Dia kini menyadari kerja keras guru]
tapi mereka sangat mengagumkan.

Itu sangat sulit, tapi anak-anak
benar-benar polos.

Aku sangat puas dan bahagia.

Sangat sulit mendeskripsikannya dengan kata.

[Kata-kata Hyungwon]
Aku merasa ada kupu-kupu berterbangan diperutku.

- Aku akan memikirkan hari ini terus.
- Setelah ini, sepertinya aku bisa

[Yakin]
merawat kedua anakku sendiri.

[Meskipun pertama kalinya]
Menghabiskan waktu dengan 20 anak,

Aku merasa aku bisa merawat dua anak.

[Minhyuk yang paling dekat dengan mereka]
Aku kini memiliki keberanian.

[Dia memimpikan hal ini]
Aku ingin punya anak sendiri.

Aku berharap anak-anak mengingat hari ini.

Jika mereka mengingat
kami adalah guru mereka,

[Dia berharap memberi memori yang baik]
ini akan menjadi sangat berarti.

"MONSTA X-RAY" sebenarnya adalah
an entertainment show.

[Tapi hari ini]
Aku merasa sangat tulus hari ini.

Mungkin anak-anak akan lupa,

tapi aku ingin berkata bahwa

mereka anak yang baik.

[Tumbuh dengan baik dan sehat]

[meningat hari ini sebagai
perhiasan di box harta karun]

[Mood hati]
- Hari ini syuting terakhir kalian. - Sangat disayangkan.